Berikhtiar Yang Salah Bisa Berakibat Fatall



Berikhtiar Yang Salah Bisa Berakibat Fatall

Bekerja dari semenjak tau bahwa duit itu enak, bahkan keluar masuk cari pekerjaan yang bisa lebih menghasilkan uang banyak. Cari sesajen dan juga keberuntungan supaya bos saya sayang dan baik, sampai mengalami mandi 7 sumur, hanya demi pencapaian kekayaan yang belum tentu saya dapatkan. Akhirnya saya capek dan merasakan dampak negatif dari semua yang saya lakukan. Dan akhirnya saya menemukan sebuah jawaban.Dari hasil googling inilah yang saya dapat.

Sebagai Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad SAW selalu memakai cara-cara yang sangat alamiah, sangat manusiawi, bisa diteladani dan bisa diteruskan. Ini bedannya Nabi Muhammad dengan Nabi-nabi terdahulu. Sekarang, buka mata Anda. Pasang telinga Anda. Mari kita simak satu-persatu.

  • Demi menjadi panglima perang yang berhasil: beliau berlatih, bersiasat, dan berjuang. Bukan menghidupkan orang mati.
  • Demi menjadi kepala Negara yang berhasil: Beliau berempati, bervisi, dan bersinergi. Bukan memerintah jin
  • Demi menjadi pendakwah yang berhasil: dia mengadakan percakapan dengan umatnya. Bukan membelah lautan.
  • Demi menjadi pedagang yang berhasil: Beliau menjaga mutu, menjaga amanah, dan menjaga janji, Bukan meramal melalui mimpi.
Herannya, sebagian kita malah merindu-rindukan guru-guru yang memakai cara-cara yang tidak alamiah. Mereka yang dianggap guru-guru itu pun mengaku diri mereka paranormal, ustadz. kyai dan syeh uprit. Yah cuman ngaku-ngakunya, padahal bukan. Katakanlah mereka mampu:
  • Menerawang suatu kejadian tanpa melihat langsung. " Kalau pun bisa kenapa presiden kita tidak kita minta untuk menerawang dimana keberadaan Al-Bagdadi pimpinan ISis" hehe
  • Menebak masa lalu atau menebak masa depan seseorang
  • Menembus sesuatu, menghilang, kebal, atau sakti.
  • Adapun disarankan untuk menempelkan kertas atau kain yang bertuliskan ayat-ayat. Konon, ini dapat melariskan usaha, memagari usaha, menolak bala, memikat orang, atau yang semacamnya.
Sekilas, semua ikhtiar diatas tampak sangat islami. Namun pertanyaanya, pernahkah Nabi dan sahabat melakukanya?
  • Pernahkah Nabi menerawang kejadian tanpa melihat langsung?
  • Pernahkah Umar menebak masa lalu seseorang?
  • Pernahkan Usman menebak masa depan seseorang?
  • Pernahkah Ali menang perang denga ilmu kebal?
  • Pernahkah Khadijah melariskan usaha dengan kain tulisankan ayat-ayat?
  • Sama sekali tidak pernah
Memang, saya tidak berani serta-merta menyalahkan mereka yang memakai cara-cara yang tidak alamiah tersebut. Hanya saja, menurut saya, disana sudah muncul keragu-raguan (Syubhat). Mungkin saja ada makhluk lain dan kekuatan lain yang bermain. Agama mengajarkan dan menganjurkan, kalau ada sesuatu yang meragukan, maka tinggalkan. Tinggalkan! Pilih yang pasti! Cukuplah kita belajar pada guru-guru yang biasa-biasa saja. Aslakan mereka teruji ilmu, amal, dan Akhllaknya.

Kalau pun sesekali nabi pernah meramal suatu kejadian, itu semua semata-mata karena wahyu dengan izin Allah SWT. lantas, bagaimana pula dengan ramalan shio, zodiak? Menurut saya, ini adalah sesuatu yang tampak sepele,  namun sebenarnya menyepelekan iman.
Jadi jangan pernah sekalipun ikhtiar kita dibumbui oleh hal-hal yang tidak alamiah, kalaupun keadaan kita masih sama tidak berubah. Bersabarlah dan teteap berjuang,yakin pada diri snediri bahwa kita mampu mencapai kesuksesan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar